Terlambat (kah?) untuk mengerti



Ini aku yang terlambat untuk mengerti. Terlambat memahami setiap kata yang kau ucapkan tiap kali aku grasah-grusuh menghadapi setiap hal yang terkesan menyakitkan, menyebalkan, menyedihkan. #menurutku.
Terlambat aku mengerti bahwa itu adalah sebuah nasihat darimu yang kuanggap sebagai "caramu" untuk menenangkan aku. Ahhh, aku hanya terfokus pada diriku, terfokus pada rasa yang membuncah dalam jiwaku, mungkin setiap tanggapanmu atas ceritaku yang terkesan "aneh" kuanggap angin lalu. Maaf aku tak bermaksud begitu.

Mungkin pun bila kau membaca tulisan ini kau akan berkata "sob, kita sudah bahas itu berkali-kali..." sambil menggaruk-garuk kepalamu yang sebenarnya tidak gatal.

Seperti siang itu, ketika mendung menutupi langit.
"ada apa?" suaramu masih saja seperti dulu...
"aku tak tahu harus dari mana memulai ceritanya..." jawabku menahan segala rasa yang berkecamuk.
"ceritakan semuanya mumpung ada paket nelpon.." jawabmu bersiap menampung ceritaku.
aku diam mencoba mencari kata yang tepat untuk memulai.
"semua sudah berubah..." entah apa yang kuinginkan.
"ah itu perasaanmu saja..." tak pernah dirimu membenarkan aku. 
"kenapa kita harus egois dengan kesibukan kita di saat kita butuh pegangan tangan untuk saling menguatkan, butuh telinga untuk mendengar, butuh pundak untuk bersandar?? lalu di mana ukhuwah itu?" jawabku seperti biasa, berputar-putar. Sejatinya aku saat itu hanya butuh pendengar yang baik.
"jangan mengeneralisir segalanya, mungkin memang saat ini masa di mana kita harus berjalan sendiri, tapi bukan berarti saling memisah diri..."
"tak ada yang abadi, termasuk hubungan kita dengan orang lain termasuk ukhuwah" katamu lagi dan terus saja dirimu berkata-kata.
"jadi, aku yang salah?"
"jangan menyalahkan diri sendiri, ini hanya masalah waktu, jika saat ini dia tak bisa bersama-sama, masih ada yang lain"
apakah itu berarti termasuk dirimu?? tanyaku dalam hati. 
"bersabarlah dan tetap semangat, semua pasti bisa dilalui..."
aku diam......
diam...
beberapa saat...

"apa kau masih di sana??"
"ya..."
"kenapa diam saja?"
"sebentar lagi turun hujaaan.. " jawabku pelan.
"ya di sini mendung..."
"di sini sudah hujan.." jawabku
"hey,, kita berada di tempat yang tidak terlalu jauh, bagaimana mungkin di sana sudah hujan..."
"hujan karena mendungnya di hatiku..."
"oohh, jangan terlalu bersedih, Innallaha ma'ana..."
"ya..."
"sudah ya, paketnya sebentar lagi habis, afwan tadi gak balas sms karna pulsanya cuma bisa buat nelpon"
"gak modal" jawabku... tertawa. akhirnya aku bisa tertawa.
"ya kan lumayan, bisa nelpon"
"baiklah"
"semangatlah biar bisa wisuda"
"ya.."
"jangan lupa hadiah wisudanya"
"mau apa?"
"sesuatu yang bisa kau buat sendiri"
"oh, baiklah. itu mah gampang. udah ya assalamu'alaykum"
"walaikumsalam"


itu masih sepenggal, besok-besoknya... aku akan terus bertanya padamu, dan kau terus saja menjelaskan. tak bosan-bosan. aku tetap saja belum mengerti...belum bisa memahami...

Seperti saat kau pergi, bertahun-tahun lamanya aku belum juga mengerti, hingga akhirnya aku tersadar. Benar-benar sadar. Tak selamanya kita bersama-sama. Semua ada batasan waktunya.

dan kini aku mencoba membingkainya dengan sebaik-baiknya, karena dulu ketika aku belum benar-benar mengerti, aku selalu saja mencoba masuk kembali ke dalam memori itu mencoba mencoret-coretnya agar bisa kembali seperti dulu, ternyata itu sebuah kesia-siaan. Bukan menjadi cantik, tapi bertambah rusak karena aku. Atau mungkin aku lah yang merusaknya terlebih dulu? ya, kurasa memang begitu. 
Maaf, aku terlambat untuk mengerti.


Teringat masa-masa itu
kau ingatkan aku keindahan itu
kau ingatkan aku kepada pencipta kita
citaku sahabat surgaku

kau selalu ada saat ku suka dan duka
kau selalu ada saat kubutuhkanmu
walaupun ku tak pernah membuatmu bahagia
kadang tak kuindahkan nasihatmu

sahabat surgaku kini telah tiada
penyesalan yang kini tersisa
sahabat surgaku kini hanya doa
yang ku persembahkan untukmu
citaku sahabat surgaku

kepada Allah ku panjatkan doaku
semoga kita semoga kita semoga kita
dipertemukan di surga-Nya

#fourteens

No comments on "Terlambat (kah?) untuk mengerti"

Leave a Reply

Terimakasih telah membaca, semoga bermanfaat dan menginspirasi. Silahkan tinggalkan jejak anda di sini :D