Dipilih Menjadi No. 1 (Perlebahan); Trilogi 3 Lebah

Produk L'chocolate




Alhamdulillah trilogi 3 lebah akhirnya rampung sudah. Kali ini disempurnakan oleh lebah pertama mbak Winni Ramadhani Elistria Tumanggor, cMPH :D

Untuk mendapatkan manisnya cerita Trilogi 3 Lebah silahkan baca yang pertama : 3 Lebah oleh RaFiLa Lebah Kedua, dan Lebah Gelombang ke-3 oleh Sri Lestari Zhaw, si lebah ketiga.

Tulisan ini juga bisa dibaca di Blognya Lebah pertama
Selamat membaca, semoga bermanfaat dan menginspirasi
#CahayaSurga
***


Dipilih Menjadi No 1 (Perlebahan) ; Trilogi 3 Lebah

Trilogi kisah 3 lebah, akhirnya hadir juga untuk melengkapi... :D

Seperti yang diketahui sebelumnya, latar belakang (kayak skripsi aje kali :D) kenapa sih kita bertiga buat kisah ini, karena kak dina switi alias Ny. Zulqarnain itu loh yang penasaran kenapa persahabatan alias ukhuwah kita masih langgeng sampai sekarang (insyaAllah sampai ke Syurga), aamiin...

Eitss, tapi tunggu dulu masih ingetkan kita bertiga siapa aja. Ya benar, saya dipilih menjadi yang pertama dalam persaudaraan lebah ini. Terus lebah kedua si gadis ombo batu, Rahmi Fitri Laoli, dan lebah ketiga si gadis kelahiran Wonogiri, Sri Lestari Zhaw. Masih ingat jugakan kenapa saya menjadi lebah pertama, rahmi menjadi lebah kedua, dan si bungsu zhaw menjadi lebah ketiga? Siip deh kalau gitu :D.

Cerita ini dimulai dari lebah kedua, kemudian lebah ketiga. Dan selanjutnya saya. Baiklah saya akan menceritakan pertemuan pertama kami.

Pertama kali bertemu dengan lebah kedua..
Ingatan pertama kali bertemu dengan rahmi ketika semester pertama, saya melihatnya setelah selesai mata kuliah (apa gitu saya uda lupa). kala itu rahmi berteman dekat dengan sri erlina. Kesan pertama saya saat itu rahmi terlihat tidak banyak bicara. Saat saya ingin berbicara padanya dia hanya fokus dengan Sri Erlina. Jadinya saya urung untuk mengajaknya ngobrol. Masih inget gak mi’.. :D

Kemudian seperti yang rahmi ceritakan sebelumnya, kami satu kelompok tugas mata kuliah ke rumah sakit adam malik. Itu pertama kali interaksi kami yang dekat. Pada saat itu, saya masih merasa asing dengan Rahmi. mungkin, karena saya dan rahmi orangnya agak pendiam gitu sih.. :D
Itu sekilas pertemuan pertama saya dengan kedua lebah. Kami memutuskan untuk memilih minat yang sama, yaitu Kesehatan Lingkungan. Itu cikal bakal kenapa kami bisa menjadi dekat seperti ini. Dengan kekuatan cahaya iman, kami menggabungkannya menjadi penerang jalan-jalan kami.
***

Sepertinya, ingatan pertama saya dengan lebah ketiga berbeda dengan lebah ketiga sendiri :D. Saya tidak ingat sama sekali pertemuan yang diceritakan lebah ketiga, hehe :D ketika membaca kisahnya saya guling2 terbahak2 ditempat tidur.. Ups :D
Pertama sekali yang saya ingat pertemuan dengan lebah ketiga ketika...
Saat itu saya mencari tempat duduk untuk mengikuti satu mata kuliah masa-masa pertama kuliah. Lebah ketiga duduk bersama temen-temen yang dekat dengannya terlebih dahulu. Yang paling saya ingat dulu ada Meli dan Via. Sayapun meminta izin duduk di samping mereka. Saya berkenalan dengan mereka. Beberapa hari selanjutnya kami semua menjadi akrab. Seperti yang lebah kedua ceritakan, kami membuat geng Khadijah.


Oh iya sedikit cerita tentang geng khadijah. Geng ini terdiri dari delapan orang yaitu, saya, sri, meli, via, ulia, linda, nisa, dan dhani. Tujuan dibentuknya geng ini sebernarnya untuk mendirikan sebuah usaha, makanya kami beri nama khadijah. Khadijah binti Khuwailid Radhiyallahu’anha adalah Istri Rasulullah yang merupakan wanita terhormat sekaligus wanita pengusaha sukses pada zamannya. Tapi, geng ini belum sesukses ibunda Khadijah yang usahanya berkembang pesat. Usaha kami mandek ditengah jalan, mungkin karena kesibukan kuliah. Alhamdulillah, geng ini tetap eksis. Kami masih sering kumpul bareng, buka puasa bareng, mabit, dan yang paling seru, di akhir semester kami main bola kasti. Saya masih ingat, kami membeli pukulan bola kasti. Di pukulan itu tertulis “khadijah”. Tapi sayang, pukulan itu sekarang sudah tidak terlihat lagi jejaknya. :’(

Ditulisan rahmi sebelumnya tentang geng khadijah, saya selaku ketua geng (Ceilee) memohon maaf kalau perlakuan kami kelihatan gimana gitu ya, terutama saya.. maklum masih labil saat itu... :D

Baik kita lanjut tentang lebah ketiga..
Saya lebih dekat dengan lebih ketiga dari teman-teman di geng khadijah lainnya. Saya merasa lebah ketiga orangnya cerdas dan humoris dan ada keinginan menjadi lebih baik (jangan terlalu GR ya :D). Mungkin itu yang membuat ketertarikan saya untuk lebih dekat dengan lebah ketiga. Lebah ketiga juga banyak menemani saya kemana-mana. Hal itu sudah terlihat dari persahabatan kami di awal-awal. Saya masih ingat sekali lebah ketiga menemani saya mencari lembaga privat “Smart Club” (masih ingat tak? :D). Lembaga ini adalah lembaga less privat yang mencari guru-guru privat dari kalangan mahasiswa. Saya ingin mencari pengalaman dan berharap bisa mandiri sehingga ketika ada kesempatan ini saya langsung mengikutinya. Nah, lebah ketiga adalah orang yang pada saat itu mau menemani saya mencari kantor lembaga itu. Kami sebagai penghuni baru kota Medan sangat berani mencari alamat dengan modal alamat yang tertera di brosur. Akhirnya, setelah berjalan kesana kemari, kami menemukannya. Alhamdulillah :D.

Seperti yang lebah ketiga bilang, kami sudah sekufu sejak pertama. Satu kelompok lingkaran, satu kelas, satu peminatan, pake jilbab syar’i barengan, de el el. Kemudian, kami ikut lembaga dakwah fakultas dan kampus bareng, ikut kegiatan wirausaha kampus bareng. Sampai akhirnya saya merasa kalau bakalan di JOGJA bareng juga.
***

Berjalannya waktu, bergulir pula waktu kuliah kami. Semester demi semester telah berlalu. Cahaya-cahaya mushala FKMpun memancar ke hati-hati mahasiswa yang akan mendapat sibghatallah (celupan ilahi). Alhamdulillah saya dan dua lebah lain terkena pancaran itu. Tetapi rahmi terlebih dahulu yang berusaha memasuki islam secara keseluruhan. Pada saat tingkat II kuliah, ada penerimaan menjadi kakak mentoring, sementara saya belum merasa pantas untuk menjadi kakak mentoring. Namun, selanjutnya saya tahu bahwa berbagi tidak mesti mempunyai banyak ilmu, terpenting adalah sedikit ilmu yang bisa diberi dan terus menerus untuk mau berubah dalam kebaikan, karena dengan berbagi maka ilmu itu akan sendirinya bertambah untuk sipemberi.

Menjelang semester 6 kami bertiga berkunjung ke rumah saya di Batubara. Lebah ketiga ingin melihat pantai. Pastinya, jika dibandingkan dengan pantai kampung lebah kedua, pasti jauh banget, pantai di Nias jauh lebih indah. Tapi, terlalu jauh bagi kita untuk kesana. Akhirnya sebelum masuk kuliah semester 6 kita refreshing ke pantai dekat rumah saya, kemudian dilanjutkan ke kompleks perumahan Tanjung Gading (ada danau buatan yang bagus banget). Dua sepupu saya, bang arif sebagai supir dan kak yuni ikut menemani.

***

Masuk semester 6, kamipun memasuki masa-masa peminatan, kesehatan lingkungan. Saat ini kami semakin dekat. Dari geng khadijah lain yang masuk kesling hanya meli. Keakraban geng khadijah tidak seintens dulu. Saya dan lebah ketiga seakan-akan menjauh. Insyaallah tidak menjauh, mudah-mudahan itu hanya karena beda peminatan dan kegiatan lainnya yang kami berbeda dengan anak-anak geng khadijah. Tapi pada saat itu, meli tetap kompak banget dengan linda, meli, dan ulia. Sementara saya dan lebah ketiga semakin dekat dengan lebah kedua.

Peminatan yang sama mendekatkan kami bertiga. Disamping itu kami juga mengikuti LDF dan LDK bareng. Tapi, diantara kita bertiga, mereka berdua adalah seorang aktivis yang keren. Seperti yang sudah lebah ketiga kisahkan, Sejak 2011 mereka menjadi ketua dan sekretaris umum UKMI FKM USU. Pada awalnya saya diamanahi sebagai ketua bidang Humas. Tetapi, lagi-lagi, mereka sangat keren jauh dibandingkan dengan saya. Maaf, kala itu, jikalau saya kurang amanah ya ukhtifillah :(.

Memasuki semester 7, saat-saat dimana kami ke lapangan. Pertama Praktek Belajar Lapangan (PBL) dan kedua Latihan Kerja Praktek (LKP). Alhamdulillah, kami ditempatkan 1 kecamatan, kecamatan secanggang. Tetapi, saya dan kedua lebah lainnya ditempatkan di desa yang berbeda. Saya ditempatkan di Desa Kebun Kelapa sementara kedua lebah lain ditempatkan di desa lain yang sama. Semasa PBL, walau jarang bersama karena berada dimasing-masing pos, kami sesekali pulang dan pergi bareng secanggang-medan karena tiap sabtu minggu kami balik ke Medan.

Pada saat LKP, kami ditempatkan di tempat yang berbeda-beda. Saya di PDAM Tirtanadi, Rahmi di Pengolahann Limbah Cair Tirtanadi, dan Sri yang paling jauh di Kantor Kesehatan Pelabuhan Belawan. Saat-saat ini kami masih sering bareng karena tidak terlalu jauh dari kos-kosan dan walaupun sri harus sejam lebih di angkot perjalan ke Belawan, dia tetap pulang balik kos dalam satu hari. Hebat lebah ketiga :D

Memasuki semester delapan, saat dimana masa tersebut adalah masa-masa emas keskripsian kami bertiga. Galau judul. Galau teman-teman uda ada yang seminar proposal. Dan galau-galau yang lain mungkin menghinggapi kami bertiga. Berbarengan dengan berlalunya waktu, kepengurusan UKM FKM yang dipimpin oleh lebah kedua direshufle. Pada saat itu, dengan sekretaris tetap, saya diamanahi menjadi Bendahara Umum. Inilah yang menjadikan kami semakin terlihat menjadi 3 gadis manis yang kompak :D. Kami dijuluki dengan “TrioUm”. Kalau seingat saya, pertama sekali julukan ini diberi oleh Oos alias Sovia aja alias Sovia (iya, namanya hanya terdiri dari lima huruf yang membentuk satu kata yaitu Sovia :D).

Sekitar pertengahan tahun 2012, Kami memutuskan untuk mengontrak rumah bareng agar semangat bersama-sama untuk mengerjakan skripsi dan lainnya selalu ada. Awalnya yang yang menempati rumah kontrak saya dan lebah kedua beserta sepupunya teman yang sedang bimbingan belajar di Medan. Kemudian setelah kami semester 9 (duh malu ‘_’, tapi semoga masa-masa yang lebih tersebut di kampus, tidak sia-sia, melainkan menjadikan kami semakin matang,, aamiin :) ), lebah ketiga dan beberapa temen di geng khadijah (Meli, Linda, dan Ulia) menghuni kontrakan kami. Tidak lupa juga, Kak Gema dan kak Inun juga menjadi penghuni, serta Sovia yang sempat diceritakan di atas juga merupakan satu anggota rumah kontrakan kami. Wah rame banget ya.

Duh, rasanya sedih dan senang kalau mengenang kisah-kisah di rumah kontrakan kami. Lagi-lagi, mungkin karena saya salah satu penghuni pertama di Rumah Kontrakan, saya diangkat menjadi ketua. Di rumah tersebut kami membuat jadwal piket, piket masak, mencuci piring dan membersihkan rumah. Dan ada juga tausyiah minggu pagi yang beberapa kali kami laksanakan. Dan tak lupa pula, ada les bahasa Arab di rumah kontrakan kami :D. Ustadzah lulusan Mesir, Ustadzah fadhilah yang alhamdulillah baru-baru saja menikah, menjadi pengajar kami. Beliau sangat baik sekali datang ke rumah kontrakan kami untuk mengajarkan bahasa Arab, bahasa Quran :’). Saya sangat berterimakasih sudah berbaik hati tiap selasa dan jumat malam mengajarkan kami bahasa Arab. Dan juga, Ustadzah Fadhilah telah mengajarkan saya Tahsin Qur’an. Semoga Ilmu yang diberikan ustadzah tetap mengalir dan menjadi pahala yang tiada putusnya. Tak ketinggalan, Kak dina switi (masih ingatkan siapa J) juga ikut les bahasa Arab di Rumah kami.

Kalau teringat masak-memasak, kala itu kami makannya dijatah, terkadang orang yang makan terakhir hanya tersisa sedikit saja. Hiks.. tapi walaupun demikian, kita membuktikan bahwa kita bisa menikmati hidup dengan sederhana dan saling berbagi (walau.. seperti itu, terkadang yang terakhir hanya tersisa sedikit lauk dan kehabisan sayur :D).

Dan yang selalu diingat, kalau makanan sudah habis untuk sarapan, kita sering sekali membeli Mie balap. Baiklah saya akan memperkenalkan Mie Balap (Sarapan khas mahasiswa Medan, barangkali di luar Medan banyak yang tidak tahu :D). Mie balap itu adalah mie yang ditumis dan dimasak dengan dibolak-balik oleh sang koki secara cepat. Mie balap ada dua jenis yaitu mie balap dari bihun atau kwitiau. Jangan kira, makanan ini dijual di warung makan bahkan restoran, makanan ini di jual kaki lima pinggir jalan. Tapi rasanya itu enak banget, ngangeni. kalau ke Medan, Mie Balap insyaAllah saya beli :D.

Lanjut tentang rumah kontrakan kami, banyak kegiatan yang terjadi di dalamnya. Banyak usaha-usaha yang kita jalani. Seperti yang sudah lebah kedua ceritakan, rumah kontrakan kami diberi dengan nama AnNahl (lebah) karena kak Inun menjual Madu. Madu, seperti yang kita ketahui, dihasilkan oleh lebah. AnNahl juga memiliki makna yang bagus, oleh karena itu kami pilih AnNahl menjadi nama rumah kontrakan Kami :D.

Di Annahl, saya juga menjalani usaha, usaha coklat. Usaha coklat saya beri nama L’Chocolate. Fotografi dan toko onlinenya dipegang oleh lebah kedua dan tim kreatif ada lebah ketiga dan Oi. Sebenarnya, banyak yang bisa saya ceritakan tentang perjalanan usaha coklat ini. Semua penghuni rumah yang mempunyai waktu luang ikut terlibat membuat coklat. Waktu itu, Linda sangat telaten banget. Banyak coklat-coklat yang dihasilkannya setiap hari :D. Teman-teman yang mencetak coklat mendapatkan fee per kilogram coklat. Sampai-sampai, pada saat itu, Oos menyebut saya Nyonya. Kemudian teman-teman pada ikut-ikutan memanggil saya Nyonya. Hehe, ngerasa gimana gitu ya. Tapi, saat ini usaha coklat berhenti. Mudah-mudahan kedepannya bisa tetap lanjut. Aamiin.

AnNahl atau yang artinya lebah akan berhubungan dengan kenapa kami menjadi 3 lebah. Kami memang terlihat kompak, mulai dari menjadi Trio Um, tinggal di satu kontrakan yang sama, dan sampai-sampai bulan kelahiran kamipun sama yaitu bulan april. Bulan April tahun 2013pun tiba. Saat itu, ada dua kakak yang baik hati yang memberi kami dua kue ulang tahun. Kak Nina dan kak Dina memberi kami kue ulang tahun di hari yang berbeda. Benar, 1 kue ulang tahun untuk kami bertiga, merangkap gitu :D. Alhamdulillah, bagaimanapun kami sangat-sangat bersyukur mempunyai kakak yang sangat baik memberikan rasa sayang kepada kami di setiap saat dan juga saat kami ulang tahun.

Nah, di kue ulang tahun dari kak Dina, tertuliskan 3 Lebah, Winni, Rahmi, Sri. Inilah awalnya kenapa kami dipanggil 3 lebah. kalau urutannya, saya dipilih menjadi Lebah pertama, Rahmi Lebah kedua, dan Sri lebah ketiga karena, dari kami bertiga, saya lahir duluan diikuti Rahmi dan Sri. Kalau kata sri ada beberapa alasan lain. Masih ingatkan, mungkin bisa dibaca cerita lebah ketiga lagi ya :D.

Alhamdulillah, walau kami bertiga berada di tempat-tempat yang berbeda sejak bulan Juni 2013, sampai sekarang kami masih berkomunikasi dengan baik. Mungkin ini yang membuat kak dina kala itu bertanya kenapa kami masih kompak. Jawabannya dari winni adalah selain banyak kesamaan yang telah kami miliki, karena sejak awal kami sudah diberi pancaran iman yang memberikan kami cahaya. Walaupun iman itu turun naik, mudah-mudahn iya takkan akan redup. Walau kadang kala diantara kami ada yang memiliki iman yang turun, yang lain tetap memberikan cahayanya.

Harapan, terutama mengingatkan lebah pertama, kita harus tetap saling mendoakan. Walau diantara kita tidak ada yang tahu ada yang sedang berdoa untuk yang lain, tapi tetap lakukanlah. Karena itulah penghubung cahaya-cahaya kita.

Salam Rindu Ukhtifillah
1 Ramadhan 1435 H

By : Winni RE Tumanggor

No comments on "Dipilih Menjadi No. 1 (Perlebahan); Trilogi 3 Lebah"

Leave a Reply

Terimakasih telah membaca, semoga bermanfaat dan menginspirasi. Silahkan tinggalkan jejak anda di sini :D