Ketika Sholat "Berbicara"



Bismillahirrahmanirrahim...
Aku adalah tiang penyangga agama ini. Rabbku mengutamakan aku dari ibadah yang lain dan telah mewajibkan untuk memerangi orang yang telah meninggalkanku. Tapi, mengapa kau merobohkan tiang-tiang ini dengan meninggalkan dan menghinakanku?

Aku adalah pertanyaan pertama yang akan dihisab di hari pembalasan. Lalu bagaimana kau akan menjawabnya sementara dirimu hanya berleha-leha ketika azan berkumandang? Apa yang akan kau jawab, sementara semua amal shalihmu tiada berguna, sekalipun sebesar gunung. Apakah kau ingin menjadi orang-orang yang merugi di akhirat kelak?

Aku adalah pembelamu di dalam kegelapan kubur. Akulah yang akan menolak malaikat azab dan hisab yang buruk padamu. Aku adalah penjaga terbaik bagimu. Perbaikilah hubunganmu denganku sebelum kematian datang dan penyesalan ketika itu tiada berguna.
"hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan" (Al-mu'minuun : 99-100)

Aku adalah pilar yang memisahkanmu dengan kekufuran. Apakah kau mengira segala keagungan yang kumiliki ini bisa didapatkan dengan menggerakkan lidah dan tubuhmu tanpa kehadiran hati?

Aku adalah cahaya penyelamat bagimu di hari kiamat kelak. Pabila engkau tidak memeliharaku maka lisan Rasulullah telah berkata bahwa di akhirat engkau akan bersama-sama dengan Qarun, Fir’aun, Haaman, dan Ubay bin Khalaf, para pengingkar.

Aku adalah jalinan yang menghubungkanmu dengan Rabbmu. Lalu, mengapa kau menyia-nyiakanku bahkan melupakanku. Aku adalah tali yang menyambungkanmu dengan surga. Tapi, engkau masih saja mengabaikanku. Apakah kau ingin mendapatkan pertolongan Rabbmu dan ingin masuk surga dengan angan-anganmu tanpa mendekatiku?

Aku adalah bukti ketundukanmu kepada Allah. Bentuk kepatuhan dan kesyukuranmu terhadap segala nikmat yang telah diberikanNya dalam kehidupanmu. Tapi, sungguh aku heran, mengapa engkau masih saja melalaikanku. Apakah engkau tak takut segala nikmat itu dicabut?

Aku adalah simbol kedekatanmu kepada Allah. Sejauh mana kedekatanmu dengan Allah dapat diukur dari seberapa sering engkau menjumpai Allah dengan khusyuk mendirikanku.

Aku adalah hadiahmu yang engkau kirimkan kepada Allah. Maka, apakah engkau akan mengirimkan hadiah kosong kepada Dzat yang Maha Kaya? Engkaulah yang menentukan hadiah terbaik yang hendak engkau berikan kepada Allah. Sesungguhnya Allah itu Dzat yang Maha Tayyib dan dia takkan sudi menerima kecuali yang tayyib. Maka, dirikanlah aku tanpa tergesa-gesa, hadirkan hatimu.

Aku adalah penyejuk hati. Hatimu yang gersang karena jauh dari mengingat Allah akan sejuk setelah engkau bersegera mendatangiku. Namun, jika tidak maka hatimu akan gersang, hawa nafsu dan panasnya syahwat akan segera menguasaimu dan mematikan hatimu.

Aku adalah sungaimu yang engkau gunakan untuk mandi lima kali sehari, untuk membersihkanmu dari berbagai kemungkaran dan kerusakan yang merugikan. Jika dirimu terkotori dengan noda-noda dosa maka jadikan aku sahabatmu! Tidak ada selain aku yang mampu membasuh dan membersihkanmu dan mengembalikanmu menjadi bersih seperti semula.

Aku adalah salah satu di antara dua posisi berdiri di hadapan Tuhanmu, ketika berdiri mengerjakan sholat dan berdiri pada hari kiamat. Jika engkau melakukan penghadapan yang baik ketika berdiri melaksanakanku maka akan ringan bagimu melakukan penghadapan kedua. Jika tidak, maka keadaanmu akan jauh lebih mengerikan dari yang bisa dibayangkan.

Lalu, apa yang sedang kau tunggu??
mengapa engkau masih saja duduk sambil tertawa riang ketika panggilan Tuhanmu dikumandangkan?
mengapa engkau masih saja menarik selimut ketika suara penyeruNya telah diperdengarkan?
mengapa engkau masih saja sibuk dengan urusan dunia  seolah-olah kematian itu tak pernah datang?
Apakah dunia akan menyelamatkanmu dari pedihnya kehidupan akhirat yang sebenarnya?

Apa yang sedang kau tunggu??
Bergegaslah membasuh dirimu dengan wudhu, sucikan jiwamu. Berdirilah menghadapNya, rukuk dan bersujudlah kepadaNya dengan sepenuh jiwa.



Sebuah renungan mengingatkan diri sendiri
Nias, 7 Sya'ban 1435H

No comments on "Ketika Sholat "Berbicara""

Leave a Reply

Terimakasih telah membaca, semoga bermanfaat dan menginspirasi. Silahkan tinggalkan jejak anda di sini :D